Wednesday, September 23, 2020

Sejarah Turunnya Al Qur'an

Ringkasan dari video : 

Sejarah Turunnya Al Qur'an Sampai Menjadi Mushaf Seperti Sekarang - Oleh Ustadz Ahmad Sarwat


Turunnya Al Qur'an ada 2 periode :


Periode pertama :

  • Turun sekaligus

  • Disebutkan dalam QS Al Qadar, Al Qur'an diturunkan sekaligus pada malam Lailatul Qadar, QS Al Baqarah 185

  • Turun di masa azali

  • Dari lauhil mahfuzh ke langit dunia


Periode kedua :

  • Turun berangsur-angsur, yg pertama adalah QS Al Alaq 1-5 yang turun di malam Nuzulul Qur'an 17 Ramadhan


Jam'ul Qur'an : pengumpulan mushaf Al Qur'an.


Pertama kali dikumpulkan atas inisiatif Umar bin Khattab, pada masa Khalifah Abu Bakar, dikerjakan oleh Zaid bin Tsabit. Diurutkan berdasarkan nama surat dan nomor ayat. Pengurutan itu adalah dari Allah melalui Jibril disampaikan kepada Rasulullah SAW. Terkonfirmasi 3x : saat Jibril menyampaikan kepada Rasulullah SAW, saat Rasulullah membacakan di hadapan para sahabat, saat menjelang Rasulullah SAW wafat, Jibril turun untuk mendengarkan bacaan Rasulullah SAW.


Lalu naskah asli disimpan oleh Hafshah binti Umar bin Khattab.


Standarisasi Teknik Penulisan.

Dibentuk tim 4 : Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, Abdurrahman bin Hisyam, mereka menulis ulang Al Qur'an disesuaikan dengan qiraat. Sumbernya dari naskah asli yang disimpan oleh Hafshah. Yang ditulis ulang hanya bacaan Qur'an. Karena para sahabat kadang membuat catatan di mushafnya. Hurufnya sama, dibaca dg cara yg berbeda sesuai qiraatnya. Penulisannya tanpa titik tanpa harakat. Dimulai ilmu Rasm pada jaman itu.


Pada zaman Khalifah Utsman, mushaf lain dibakar, krn mushaf para sahabat tercampur dengan catatan2 dan urutan penulisannya tidak sama. Misalnya mushafnya Umar urutannya berdasarkan waktu turunnya ayat.


Mushaf di zaman Khalifah Utsman ditulis tanpa titik dan tanpa harakat, sehingga orang non Arab tidak bisa membacanya. Pada zaman Khalifah Ali mulai dikembangkan ilmu Nahwu Sharaf. Inisiatornya adalah Ali. Tujuannya agar orang non Arab mengerti Bahasa Arab agar bisa membaca Al Qur'an. Sedangkan penulisan titik dan harakat adalah setelah zaman Khulafaur Rasyidin berlalu.



Thursday, May 28, 2020

Keseharian Rasulullah SAW

Resume dari Ceramah Ustadz Budi Ashari, Lc

Mengapa kita harus mengetahui keseharian Rasulullah SAW ? Karena ini adalah kehidupan manusia terbaik, teladan kita. Betapa efektif dan prosuktifnya waktu Beliaw SAW dari lahir sampai wafatnya. Surah tentang waktu : Al 'Asr, Ad Dhuha, Al Lail

Orang-orang beriman waktunya diatur oleh sholat 5 waktu. Sholat 5 waktu itu mengatur waktu hidup kita. Menurut dr. Jamid Al Qudsi dari Jordania, waktu sholat wajib berhubungan dengan pola makan kita, QS Al A'raf 31 , perintah ke masjid berhubungan dengan kapan makan dan minum. Dan juga kapan kita bangun dan tidur. 

Bangun tidur : saat adzan Subuh yang pertama, jaraknya 50 ayat dari adzan Subuh kedua.

Selesai sholat Subuh, Nabi SAW duduk di tempat sholatnya, sampai matahari terbit. Yang dilakukan adalah :
1. Dzikir pagi
2. Memberi nasihat kepada sahabat berupa kisah, bisa dipraktekkan di depan anak kita, cara efektif menyampaikan pesan. Dengan cara ini Nabi membangun ummat terbaik.
3. Selesai sholat, Rasulullah menghadapkan wajahnya ke makmum, bertanya apakah ada yang sakit untuk saya jenguk ? Apakah ada yang meninggal agar saya sholati dan antarkan sampai ke pemakaman? --> majlis sholat Subuh digunakan untuk mempererat ukhuwah.
4. Lalu Nabi bertanya, siapa yang semalam bermimpi, silakan bercerita. Majelis Nabi adalah majelis yang tidak membosankan. Mimpi ada 3 jenis :
- ungkapan keinginan hati  tidak ada artinya
- mimpi yang membuat kita sedih : sumbernya dari syaithan, tidak ada artinya.
- mimpi yang ada tafsirnya, kabar gembira.
Nabi mentafsirkan mimpi yang jenis ke 3, atau sahabat dengan izin Nabi yang menafsirkan, atau Nabi menyampaikan mimpinya. 


Phad Thai


Pertama kali saya makan Phad Thai adalah di sebuah foodcourt di Changi City Point, di dekat Expo MRT Station. Dulu di situ ada Bagus foodcourt dimana makanannya halal semua. Nama kedainya adalah Thai Culture. Sekarang kedai itu pindah ke lantai 3, bagian dari Kopitiam foodcourt.

Saya dan keluarga cocok sekali dengan rasanya. Asem manis pedas, apalagi kalau ditambah dengan taburan serutan mangga muda dan kuah yang rasanya juga asam. Walaupun kadang perut saya nggak kuat.

Beberapa kali saya mencoba bikin makanan ini, mencoba dari resep di youtube, trial and error sampai akhirnya menemukan takaran yang pas dengan lidah. Tapi saya belum bisa membuat kuahnya. Optional sih, kadang makanan ini juga disajikan tanpa kuah.

Pertama, kita siapkan bahan-bahannya ya.... 
1. Rice stick noodle. Awalnya saya pakai rice stick yang made in Vietnam, bentuknya agak besar, dan ada logo halal. Belakangan ini saya tidak menjumpainya lagi, tapi muncul merk Golden Lion Brand, halal certified juga. Yang ini bentuknya lebih kecil. Kalau tidak ada, bisa menggunakan rice noodle yang dipakai untuk kwe tiauw.

2. Bahan saus :
- Thai fish sauce : 7 sendok makan.
Ini adalah sejenis kecap ikan dari Thailand, halal juga. Kalau dimasak baunya khas, rasanya asin. Jadi kita gak perlu garam lagi. 
- Gula Jawa, disisir pakai pisau, kira-kira 5 sendok makan.
- Asam Jawa 1 sendok makan.
Rebus semua bahan sampai mendidih. Dicicipi dulu apakah sudah cocok rasa manis asemnya.

3. Bumbu
- 10 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
Semua diiris tipis.

4. Bahan lain :
- Udang
- Cumi segar
- toge
- daun bawang
- 2 butir telur

5. Taburan :
- kacang goreng yang ditumbuk tidak terlalu halus. Saya beli yang sudah jadi.
- chili flake, yaitu cabe kering yang sudah berupa bubuk kasar.
- daun ketumbar diiris halus
- mangga muda diserut
- perasan jeruk nipis.

Cara memasak.
1. Rebus rice stick noodle, jangan sampai lembek, angkat ketika mateng tapi masih agak keras sedikit. Tiriskan.
2. Tumis bawang merah dan putih sampai layu.
3. Masukkan 2 butir telur, aduk seperti membuat orek-orek.
4. Masukkan udang yang sudah dikupas dan cumi yang sudah dipotong-potong bentuk cincin. Aduk sampai matang.
5. Masukkan rice noodle, toge dan daun bawang, kecilkan api. Masukkan juga saus sedikit demi sedikit. Campur rata. Tambahkan saus jika rasanya masih kurang, tapi jangan sampai membuat noodle jadi basah. Icip-icip apakah rasanya sudah pas.
6. Cara penyajian, masukkan noodle, lalu taburi dengan kacang tumbuk, chili flakes, mangga serut, daun ketumbar dan perasan air jeruk nipis.

Selamat menikmati 😊




Studi Ilmu Qur'an - Bab 1 Ilmu-ilmu Qur'an


Bab 1. ILMU-ILMU QUR'AN


1. Masa Khalifah Abu Bakar r.a 
     -  Setelah perang Yamamah : pertama sekali Qur'an dikumpulkan.

2. Masa Khalifah 'Utsman r.a 
     -  Penyatuan mushaf (Mushaf Imam) : Rasmul  'Utsmani.
     -  Permulaan Ilmu Rasmil Qur'an.

3. Masa kekhilafan Ali r.a 
     -  Permulaan ilmu I'rabil Qur'an
     -  Abul Aswad ad-Du'ali meletakkan kaidah nahwu, cara pengucapan yang tepat dan baku, memberikan ketentuan harakat pada Qur'an.

4. Para sahabat meneruskan usaha menafsirkan Al Qur'an.

5. Para mufassir yang masyhur : 
     - Khulafaur Rasyidin
     - Ibn Mas'ud
     - Ibn 'Abbas
     - Ubai bin Ka'b
     - Zaid bin Tsabit
     - Abu Musa al-Asy'ari
     - Abdullah bin Zubair

6. Abad 2 Hijriyah : masa pembukuan (tadwin) 
    - Pembukuan hadits
    - Pembukuan tafsir Qur'an yang diriwayatkan dari Rasulullah SAW, para sahabat, para tabi'in.
    - para mufassir : Yazid bin Harun asSulami, Syu'bah bin Hajjaj, Waki' bin Jarrah, Sufyan bin 'Uyainnah, 'Abdurrazzaq bin Hammam, tetapi tafsir mereka tidak sampai ke tangan kita.

7. Tafsir berdasarkan susunan ayat : Ibn Jarir at-Tabari (wafat 310 H)

8. Awalnya tafsir dinukilkan dari mulut ke mulut dan riwayat, lalu dibukukan sebagai bagian dari hadits, lalu ditulis bebas dan mandiri.

9. Berlangsung proses kelahiran :
     - at-tafsir bil ma'sur (berdasarkan riwayat) 
     - at-tafsir bi-ra'yi (berdasarkan penalaran)
     - pokok-pokok pembahasan tertentu yang berdsarkan Al Qur'an.

10. Karya-karya ulumul Qur'an dari para ulama :

     Ulama abad 3 H menyusun :
      - asbabun nuzul : Ali bin al-Madini, guru Bukhari.
      - nasikh mansukh dan qiraat : Abu 'Ubaid al-Qasim bin Salam 
      - problematika Qur'an (Musykilatul Qur'an) : Ibn Qutaibah 

     Ulama abad 4 H menyusun:
     - al Hawi fi Ulumil Qur'an : Muhammad bin Khalaf bin Marzaban
     - ilmu-ilmu Qur'an : Abu Muhammad bin Qasim al-Anbari
     - Gharibul Qur'an : Abu Bakar as-Sijistani
     - al-Istighna' fi Ulumil Qur'an : Muhammad bin Ali al-Adfawi

     Ulama selanjutnya menyusun :
     - I'jazul Qur'an : Abu Bakar al-Baqalani
     - I'rabul Qur'an : Ali bin Ibrahim bin Sa'id  al--Hufi
     - Amsatul Qur'an (tamsil Al Qur'an) : Al Mawardi
     - Majaz dalam Al Qur'an : Al-'Izz bin Abdus Salam
     - ilmu qiraat (cara membaca Al Qur'an) : Alamuddin as-Sakhawi
     - Aqsamul Qur'an (sumpah dalam Al Qur'an) : Ibnul Qayyim

11. Ali bin Ibrahim bin Sa'id (al Hufi), wafat 330 H, dianggap sebagai orang pertama yang membukukan 'Ulumul Qur'an dalam kitab al Burhan fi Ulumil Qur'an yang disimpan di perpustakaan Mesir, terdiri dari 30 jilid.

12. Ulumul Qur'an/ Usulut Tafsir meliputi :
       - asbabun nuzul
       - pengumpulan dan penertiban Al Qur'an
       - Surah Makiyah dan Madaniyah
       - nasikh mansukh
       - al muhkam wal mutasyabih

The Bullet Journal Method



Saya tertarik dengan buku ini setelah membaca resensi beberapa teman di kelas Bunda Cekatan Ibu Profesional. Ide bullet journal sangat cerdas menurut saya. Selama ini saya menulis diary dan planner seperti yang ada di buku agenda model tradisional, dan biasanya, saya hanya mengisi halaman-halaman awal saja. Saya juga tidak selalu bisa mengisi setiap hari, jadi sayang juga karena banyak halaman yang kosong.

Ide cemerlang yang saya temukan di bullet journal method menurut saya adalah adanya index dan simbol-simbol yang memungkinkan kita bisa menulis apa saja dalam satu buku, mulai dari to do list, event, catatan keuangan, catatan belanja, catatan resep masakan, booklist, catatan perkembangan project, portfolio anak, habit tracker dll.

Baiklah kita mulai saja dengan komponen-komponen yang menyusun bullet journal, yaitu :

- index
- future log
- monthly log
- daily log
- custom collection

Darimana harus memulai ? Siapkan buku yang bisa memuat sekitar 32 baris, karena nanti kita akan menuliskan tanggal secara vertikal, dimana maksimal ada 31 hari dalam 1 bulan. Jangan lupa untuk memberi nomer halaman.

Kemudian di awal kita sediakan sekitar 4 halaman untuk index, seperti ini :

Sumber : bulletjournal.com

Index berisi catatan halaman dimana kita menempatkan future log, monthly log dan custom collection. Kita tidak perlu mencatat halaman untuk daily log.

Kemudian di halaman 1-4 kita menuliskan future log, berisi rencana kita selama 1 tahun, seperti ini :

Sumber : bulletjournal.com

Oya, sebelumnya kita perlu tahu arti dari simbol-simbol yang akan kita pakai yaitu :


Halaman berikutnya adalah monthly log.

Sumber : bulletjournal.com

Monthly log terdiri dari 2 halaman, yaitu calendar selama 1 bulan dan rencana kita dalam 1 bulan tersebut, kalau saya cenderung menuliskan event di halaman calendar. Sebelahnya adalah monthly task, yaitu to do list kita selama 1 bulan.

Habit tracker bisa kita tuliskan juga di samping calender, kita beri tanda X jika sudah kita kerjakan. Dengan demikian kita bisa nge-track apakah habit itu kita lakukan tiap hari atau masih bolong-bolong 😁



Setelah itu barulah kita menuliskan daily log.

Sumber : bulletjournal.com

Daily log dituliskan dalam bahasa yang sesimpel mungkin, tapi bisa kita fahami walaupun kita akan membukanya nanti setelah 1 tahun kemudian, kita tetap bisa mengingat apa yang kita tulis tersebut.

Daily log diawali dengan menuliskan tanggal, formatnya bebas, dan nama hari. Lalu kita tuliskan to do list (⚫), event (⚪), catatan (-). Jika ada yang perlu diperhatikan, kita tambahkan di depan dengan tanda asterix *, jika menurut kita inspiratif, kita tambahkan !

Kita bisa menuliskan reading list, catatan perkembangan anak, catatan resep yang kita peroleh di hari itu, dll di daily log. Jangan lupa untuk mencatat nomer halamannya di index. Silakan lihat gambar index di atas. 

Jadi misalnya saya membaca buku pada suatu hari di bulan Januari, maka saya tuliskan di index misalnya halaman 25. Kemudian di hari lain di bulan Februari saya melanjutkan membaca buku, maka saya tuliskan di index, nomer halamannya, misalnya seperti ini :

Reading list 25, 39

Karena saya melanjutkan catatan reading list di halaman 39. Jadi nanti kita akan tahu buku apa yang sudah kita baca dengan melihat di index yaitu di halaman 25, 39 dan seterusnya.

Daily log tidak harus dituliskan setiap hari, kita bisa skip kapan saja kita mau.

Oya, jika ada tugas yang belum selesai dan akan kita lanjutkan, kita tuliskan di depannya simbol > , dan setelah itu kita pindahkan task tersebut di monthly log hari berikutnya atau bulan berikutnya.

Demikian sekilas tentang metode bullet journal. Tentang bullet journal bisa dibaca di www.bulletjournal.com atau di Youtube Channelnya bulletjournal. 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat 😊

Sejarah Turunnya Al Qur'an

Ringkasan dari video :  Sejarah Turunnya Al Qur'an Sampai Menjadi Mushaf Seperti Sekarang - Oleh Ustadz Ahmad Sarwat Turunnya Al Qur...