Thursday, May 28, 2020

The Bullet Journal Method



Saya tertarik dengan buku ini setelah membaca resensi beberapa teman di kelas Bunda Cekatan Ibu Profesional. Ide bullet journal sangat cerdas menurut saya. Selama ini saya menulis diary dan planner seperti yang ada di buku agenda model tradisional, dan biasanya, saya hanya mengisi halaman-halaman awal saja. Saya juga tidak selalu bisa mengisi setiap hari, jadi sayang juga karena banyak halaman yang kosong.

Ide cemerlang yang saya temukan di bullet journal method menurut saya adalah adanya index dan simbol-simbol yang memungkinkan kita bisa menulis apa saja dalam satu buku, mulai dari to do list, event, catatan keuangan, catatan belanja, catatan resep masakan, booklist, catatan perkembangan project, portfolio anak, habit tracker dll.

Baiklah kita mulai saja dengan komponen-komponen yang menyusun bullet journal, yaitu :

- index
- future log
- monthly log
- daily log
- custom collection

Darimana harus memulai ? Siapkan buku yang bisa memuat sekitar 32 baris, karena nanti kita akan menuliskan tanggal secara vertikal, dimana maksimal ada 31 hari dalam 1 bulan. Jangan lupa untuk memberi nomer halaman.

Kemudian di awal kita sediakan sekitar 4 halaman untuk index, seperti ini :

Sumber : bulletjournal.com

Index berisi catatan halaman dimana kita menempatkan future log, monthly log dan custom collection. Kita tidak perlu mencatat halaman untuk daily log.

Kemudian di halaman 1-4 kita menuliskan future log, berisi rencana kita selama 1 tahun, seperti ini :

Sumber : bulletjournal.com

Oya, sebelumnya kita perlu tahu arti dari simbol-simbol yang akan kita pakai yaitu :


Halaman berikutnya adalah monthly log.

Sumber : bulletjournal.com

Monthly log terdiri dari 2 halaman, yaitu calendar selama 1 bulan dan rencana kita dalam 1 bulan tersebut, kalau saya cenderung menuliskan event di halaman calendar. Sebelahnya adalah monthly task, yaitu to do list kita selama 1 bulan.

Habit tracker bisa kita tuliskan juga di samping calender, kita beri tanda X jika sudah kita kerjakan. Dengan demikian kita bisa nge-track apakah habit itu kita lakukan tiap hari atau masih bolong-bolong 😁



Setelah itu barulah kita menuliskan daily log.

Sumber : bulletjournal.com

Daily log dituliskan dalam bahasa yang sesimpel mungkin, tapi bisa kita fahami walaupun kita akan membukanya nanti setelah 1 tahun kemudian, kita tetap bisa mengingat apa yang kita tulis tersebut.

Daily log diawali dengan menuliskan tanggal, formatnya bebas, dan nama hari. Lalu kita tuliskan to do list (⚫), event (⚪), catatan (-). Jika ada yang perlu diperhatikan, kita tambahkan di depan dengan tanda asterix *, jika menurut kita inspiratif, kita tambahkan !

Kita bisa menuliskan reading list, catatan perkembangan anak, catatan resep yang kita peroleh di hari itu, dll di daily log. Jangan lupa untuk mencatat nomer halamannya di index. Silakan lihat gambar index di atas. 

Jadi misalnya saya membaca buku pada suatu hari di bulan Januari, maka saya tuliskan di index misalnya halaman 25. Kemudian di hari lain di bulan Februari saya melanjutkan membaca buku, maka saya tuliskan di index, nomer halamannya, misalnya seperti ini :

Reading list 25, 39

Karena saya melanjutkan catatan reading list di halaman 39. Jadi nanti kita akan tahu buku apa yang sudah kita baca dengan melihat di index yaitu di halaman 25, 39 dan seterusnya.

Daily log tidak harus dituliskan setiap hari, kita bisa skip kapan saja kita mau.

Oya, jika ada tugas yang belum selesai dan akan kita lanjutkan, kita tuliskan di depannya simbol > , dan setelah itu kita pindahkan task tersebut di monthly log hari berikutnya atau bulan berikutnya.

Demikian sekilas tentang metode bullet journal. Tentang bullet journal bisa dibaca di www.bulletjournal.com atau di Youtube Channelnya bulletjournal. 

Selamat mencoba, semoga bermanfaat 😊

No comments:

Post a Comment

Sejarah Turunnya Al Qur'an

Ringkasan dari video :  Sejarah Turunnya Al Qur'an Sampai Menjadi Mushaf Seperti Sekarang - Oleh Ustadz Ahmad Sarwat Turunnya Al Qur...